Kita masih tidak ingin jauh-jauh dari Lampung karena ingin mengenalkan Lampung pada mata dunia bahwa daerah tersebut juga memiliki potensi wisata yang tak kalah apik dengan pulau lainnya. Lampung yang terkenal dengan bangunan titik nolnya menara siger kini beranjak ke objek lain yang juga punya keindahan alam tak kalah menarik, yakni Menara Pulau Pisang.
Baca Juga: Pulau Pahawang, Akses dan Harga Tiket Masuk Terbaru
Mengapa Disebut Pulau Pisang?
Beberapa orang sering kali menyebut atau menamai sebuah daerah tertentu dengan sebuah benda atau kejadian unik, misalnya desa yang dahulunya banyak ditanami buah salak maka disebut dengan desa salakan. Apakah asal mula nama dari Pulau Pisang ini merupakan cikal dari tanaman pisang yang dibudidayakan oleh warga setempat?
Baca Juga: 121 Tempat Wisata di Lampung Yang Populer dan Hits
Ya, memang benar demikian adanya, nama Pulau Pisang diambil karena jaman dahulu hingga sekarang banyak pohon pisang tumbuh merata hampir di seluruh area pesisir pantai. Pohon pisang yang tumbuh ini banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai buah pokok dalam mencari rezeki.
Tetapi, pohon yang tumbuh ini tidak berada di bibir pantai persis ya namun di desa yang dekat dengan area pantai. Saat ini, Pulau Pisang Lampung tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan milenial dan beberapa orang sempat berkunjung ke sana. Hmm, apa saja yang menarik di sana ya?
Apa Saja yang Ada Di Dalam Pulau Pisang?
Pertama-tama saat Anda datang ke Pulau Pisang Lampung ini akan langsung takjub dengan keindahan panorama yang biru, putih dan hijau. Pulau dengan luas 2.300 hektar ini ternyata punya potensi udara sejuk nan bersih, ikan dan terumbu yang jelas sekali terlihat, dan dermaga. Selain itu, ada pekon pasar yang merupakan sisa bangunan dermaga yang telah rusak dan diabadikan secara liar untuk menambah kesan natural Pulau Pisang.
Berjalan menyusuri bibir pantai menuju Gua Liang, Anda akan disuguhkan hewan berekor panjang primata yang mungkin akan sedikit mengganggu perjalanan karena menunggu uluran makanan dari pengunjung. Lanjut lagi ke batu tiga yang menyajikan kemegahan batuan karang berjumlah 3 buah. Di sini Anda yang hendak memancing diperbolehkan karena ombak lautnya cukup tenang dan aman.
Usai memancing, Anda bisa berjalan kaki lagi menuju Batu Ghuri untuk menikmati bangkai kapal yang terseret ombak, bisa dijadikan foto selfie mumpung masih ada di Lampung.
Lokasi
Pulau Pisang berlokasi di desa krui yang cukup jauh dari pusat kota Lampung dan tentunya Anda harus sedikit sabar ketika akan melihat surganya Lampung. Dari Kota Bandar Lampung Anda harus menempuh perjalanan darat menuju daerah Pringsewu, lanjutkan ke kota Agung Sedayu Bengkunet barulah masuk ke Desa Krui. Lamanya perjalanan sekitar 6-7 jam jika jalannya lancar, namun apabila sedang macet karena akhir pekan bisa lebih lama lagi ya.
Setiba di Desa Krui, Anda masih harus menempuh perjalanan memakai motor atau ojek selama 20 menit ke Pekon Tebakak. Dari pelabuhan Tebakak Anda harus naik kapal atau perahu selama 15 menit dengan tarif Rp. 15 ribu – Rp. 20 ribu per orang. Jika Anda lewat jalur ini harus kuat karena ombak cukup membuat isi perutmu terguncang ya. Untuk menikmati pulau pisang kamu juga wajib naik ke menara pulau pisang agar bisa melihat view secara keseluruhan pulau pisang.
Tiket dan Jam Masuk
Untuk menikmati Pulau Pisang ini Anda tidak akan dibebankan biaya tiket masuk hanya saja perjalanan menuju ke pulau ini cukup panjang dan memakan banyak biaya. Datang bersama rombongan sebaiknya menyewa kapal menuju Pulau Pisang, tarifnya antara Rp. 500 ribu – Rp. 700 ribu untuk PP dari krui hingga Pulau Pisang. Jam bukanya bebas namun keberangkatan kapal hanya ada 2 waktu yaitu jam 08.00 dan jam 14.00. Anda bisa menyesuaikan dengan jadwal tersebut ya untuk mendapatkan harga naik kapal yang lebih ekonomis.
Perlu diketahui bahwa Pulau Pisang ini benar-benar masih alami dan belum ada aliran listrik dari PLN sehingga warga berinisiatif untuk menghasilkan listrik dengan cara mandiri. Anda akan merasakan tinggal di era purba ketika masuk ke Pulau Pisang. Namun, inilah salah satu objek yang begitu indah tiada duanya di Lampung.